Gizi lebih adalah kondisi dimana berat badan berlebih dibandingkan dengan tinggi badannya. Faktor penyebab status gizi lebih pada remaja bersifat multifactorial, salah satu faktor penyebab adalah peningkatan frekuensi makanan cepat saji (fast food), rendahnya konsumsi serat, aktivitas fisik yang cenderung ringan, genetik, jenis kelamin serta social dan ekonomi. Variabel dependent pada penelitian ini adalah status gizi lebih, sedangkan variable independent pada penelitian ini meliputi frekuensi fast food, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain studi Cross-Sectional. Teknik pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan proportional stratified random sampling, dengan sample sebanyak 99 responden. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chi- Square. Pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini berupa pengukuran antropometri meliputi tinggi badan dan berat badan. Pada penelitian ini variabel frekuensi fast food, konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik diukur dengan kuesioner. Hasil penelitian diperoleh bahwa uji statistik pada kategori aktivitas fisik, konsumsi fast food dan konsumsi buah dengan nilai p value = 0.000 (p<0.05), sementara pada kategori konsumsi sayur nilai p value = 0.001 (p<0.05) maka terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi fast food, konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik dengan status gizi lebih SMA Negeri 1 Cikarang Selatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah diperoleh konsumsi fast food, buah dan sayur, dan aktivitas fisik yang berhubungan dengan status gizi lebih.