Stunting merupakan permasalahan pada status gizi yang menyebabkan gangguan pertumbuhan sehingga balita lebih pendek di usianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa faktor dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Kalibaru Bekasi tahun 2022. Penelitian ini merupakan studi penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah balita stunting dan non-stunting yang berusia 12-59 bulan di Puskesmas Kalibaru Bekasi. Jumlah sampel sebanyak 98 balita yang ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis univariat serta analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis univariat yaitu balita stunting sebanyak 48 (50%), berat badan lahir rendah sebanyak 19 (19,8%), riwayat penyakit diare sebanyak 24 (25%), riwayat ISPA sebanyak 14 (14,6%), pemberian ASI yang tidak ekslusif sebanyak 42 (44,8%), kelahiran prematur sebanyak 18 (18,8%) dan tidak diberi kolostrum sebanyak 33 (34,4%). Hasil analisis bivariat yaitu terdapat hubungan kejadian stunting dengan berat badan lahir, riwayat penyakit diare, pemberian ASI ekslusif dan kelahiran prematur (p value < 0,05). Peneliti memberi saran kepada puskesmas agar memberikan informasi lebih mengenai pencegahan stunting.