Penelitian ini berfokus dalam meneliti penyelesaian masalah di dalam organisasi, maka peneliti menggunakan konteks komunikasi organisasi dengan menggunakan teori Informasi Organisasi. Serta dalam meneliti bagaimana organisasi mengatasi situasi krisis, peneliti menggunakan teori pendamping, yaitu Manajemen Krisis. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode studi kasus agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, dan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan temuan yang telah diteliti secara terperinci. Hasil penelitian menunjukkan krisis yang menimpa Kantor Cabang ACT Jakarta Barat diakibatkan karena adanya faktor eksternal dan internal organisasi. Adapun penanggulangan manajemen krisis yang dilakukan dengan membagi tiga tahapan krisis, yaitu pre crisis, crisis event, dan post crisis. Selain itu tim ACT Jakarta Barat melakukan manajemen krisis yang diawali dengan identifikasi krisis, analisis krisis, pemilihan strategi, serta proses pengendalian. Simpulan dari penelitian ini, yaitu ACT Jakarta Barat mampu mempertahankan eksistensinya. Komunikasi yang terjalin dengan para relawan juga telah kembali membaik, dan program-program yang direncanakan sudah dapat berjalan dengan normal kembali.