Perkembangan program komedi yang mengandung unsur kritik di awali dengan hadirnya penampilan Srimulat di televisi pada tahun 1980-an. Srimulat memiliki ciri khas materi humor berupa parodi kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam drama komedi keluarga. Untuk memahami bentuk-bentuk sindiran sebagai kritik politik terhadap pemerintah dalam program sitkom Lapor Pak Trans7. Komedi situasi ini mudah diolah dan dideskripsikan karena hanya memakan waktu selama 20 hingga 30 menit dengan tema yang berubah-ubah dari waktu ke waktu tetapi menggunakan latar, lokasi, dekorasi, dan karakter yang hampir sama setiap kali tayang di televisi. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif terhadap sindiran dalam dalam tayangan youtube. Penelitian selanjutnya peneliti menyarankan ada yang mengkaji dengan menggunakan metode lainnya, seperti analisis semiotika, dan analisis resepsi. Hal ini bertujuan untuk memperkaya literatur penelitian kualitatif khususnya dalam bidang penyiaran. Penelitian ini berfokus pada pemecahan masalah baru yang terjadi pada saat penelitian dilakukan. Whitney (Moh. Nazir: 2014: 75) mengatakan bahwa metode deskriptif adalah metode untuk mencari fakta dengan pemahaman yang akurat. Dari hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa komedi lapor pak trans7 membuka ruang untuk para pemainnya itu memberikan kesempatan mengutarakan sindiran dan kritik politik terhdap pemerintah, tentunya harus ada keberanian untuk mengutarakan sindiran dan dapat mengancam karir sebagai pemain lapor pak trans7. Bentuk-bentuk sindiran sindiran ini berkaitan dengan kasus-kasus politik yang terjadi di Indonesia, seperti kasus mic yang dimatikan, korupsi uang bansos, sel penjara yang mewah, tidak mendengarkan pendapat masyarakat, susah membangun kepercayaan masyarakat, melakukan cuci tangan kasus.