OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S06-23018
Judul : ANALISIS RESEPSI MAHASISWA UHAMKA GENERASI Z MENGENAI FASHION ANDROGINI PADA KONTEN YOUTUBE ZEROTWOONE
Pengarang : Aditia Wirahadi
Penerbit dan Distribusi : FISIP
Subjek : Analisis Resepsi, Fashion Androgini, Generasi Z, zerotwoone
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S06-23018 S06-23018 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 76310
 Abstrak
Dunia fashion telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Pakaian yang semula dipakai untuk mengkomunikasikan jenis kelamin seseorang tidak bisa lagi dijadikan tolak ukur. Dalam kasus ini telah terjadi pergeseran penggunaan pakaian dimana terdapat pria yang menggunakan beragam pakaian wanita dan juga sebaliknya, yang mana konsep ini dikenal dengan istilah fashion androgini. Dalam kajian agama, fashion androgini merupakan suatu tren yang dilarang, karena konsep tersebut tidak sesuai Al-Quran hadist. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan mahasiswa UHAMKA generasi Z mengenai fashion androgini pada konten Youtube Zerotwoone. Dalam menganalisis permasalahan yang ada dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Resepsi dari Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, paradigma konstruktivisme, dan pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview kepada sepuluh informan yang telah dipilih peneliti, yaitu pengguna aktif media sosial Youtube. Metode penelitian menggunakan analisis resepsi oleh Stuart Hall dengan mengkategorikan pemaknaan khalayak pada tiga posisi yaitu, dominan, negosiasi, dan oposisi. Hasil penelitian dari total 10 informan ditemukan penerimaan mahasiswa uhamka generasi z terhadap konten Youtube zerotwoone yang berjudul ?Androgynous | How To Be Fashionable#12?, 8 informan termasuk dalam posisi dominan menerima sebagai edukasi dan menginspirasi dan 2 orang pada posisi negoisasi yang menganggap kalau konten tersebut tidak sesuai budaya masyarakat Indonesia dan tidak patut untuk diikuti. Lalu pada penerimaan fashion androgini pada konten tersebut 3 orang pada posisi dominan menerima karena merupakan hak kebebasan individu, penerimaan negosiasi menerima namun mempertimbangkan kondisi dan lingkungan sekitar, penerimaan oposisi tidak menerima karena tidak sesuai dengan budaya dan keyakinan yang diyakini. Faktor preferensi, budaya, ideologi, dan gender merupakan faktor yang mempengaruhi resepsi. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian lebih beragam, baik dari informan maupun permasalahan yang akan dibahas. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan teori studi khalayak lain seperti teori reader response agar penelitian terhadap khalayak lebih variatif.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox