Film merupakan media komunikasi massa yang perkembangannya cukup pesat, nyatanya film mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk menjangkau banyak segmen. Didalam setiap pembuatan film, tentunya terdapat adegan-adegan yang merepresentasikan sesuatu yang ingin disampaikan kepada khalayak melalui tanda-tanda yang ada didalamnya. Dimana tanda-tanda ini biasanya dikaji menggunakan analisis semiotika. Seperti halnya film Guru-guru Gokil yang merepresentasikan pembuktian diri seorang anak terhadap orang tua dalam meraih kesuksesan. Dengan demikian, maka rumusan masalah dari penelitian adalah ?Bagaimana representasi pembuktian diri seorang anak terhadap orang tua dalam film Guru-guru Gokil??. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori semiotika Charles Sanders Pierce yang biasa dikenal dengan konsep trikotominya yang saling berhubungan, yaitu sign yang terdiri dari qualisign, sinsign, dan legisign. Object yang terdiri dari icon, index, dan symbol. Dan yang terakhir interpretant terdiri dari rheme, decisign, dan argument. Ketiganya akan menghasilkan analisis mengenai konsep apa saja yang terwakilkan didalam suatu tanda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian analisis semiotik, dan jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dokumentasi dan kajian pustaka. Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa didalam film Guru-guru Gokil terdapat 8 tanda dari adegan yang di screen capture. Menurut analisis semiotika Charles Sanders Pierce dengan konsep trikotominya yang meliputi sign, object dan interpretan ditemukan bahwa terdapat 3 pembuktian diri seorang anak terhadap orang tua didalam film Guru-guru Gokil yang terepresentasikan melalui kemandirian, pencarian jadi diri dan keberhasilan. Kemandirian meliputi usaha-usaha yang dilakukan tokoh utama dalam mencapai tujuannya tanpa mengandalkan orang lain. Pencarian jati diri terlihat dari tokoh utama yang selalu mencoba hal baru sampai pada akhirnya menemukan passionnya sesuai dengan kata hati dan tanpa merasa dipaksa. Dan keberhasilan meliputi pencapaian tokoh utama setelah berjuang dan banyak menemukan kegagalan.