BKKBN ditunjuk langsung oleh Presiden RI untuk menurunkan angka prevalensi stunting yang ada di Indonesia. Angka stunting pada tahun 2019 menunjukan pada 27% dan Presiden RI mentargetkan untuk turun sampai 14% pada tahun 2024. Pada penelitian ini mencari tahu bagaimana cara Humas BKKBN dalam memperkecil angka stunting yang telah ada, belum lagi terjadi di masa pandemi yang menambah pecah fokus mereka dalam mendukung program percepatan penurunan stunting. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strategi Humas dan informasi organisasi. Paradigma yang peneliti gunakan adalah paradigma konstruktivisme dan jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian studi kasus dan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi non partisipan dan teknik pengumpulan data menggunakan analisis triangulasi deskripsi. Hasil penelitian ini menjelaskan Humas BKKBN menggunakan strategi pemanfaatan seluruh kanal media untuk penyampaian sebuah pesan, termasuk menggunakan media baru seperti instagram, youtube. Mereka juga bekerja sama dengan beberapa media konvensional dan memasang advertorial, bahkan yang terbaru mereka menggunakan running text di tv serta gemar mengundang wartawan untuk melakukan peliputan. Faktor hambatannya adalah anggaran dan peliputan awak media yang berkurang akibat pandemi, yang mengakibatkan informasi tidak sampai ke akar rumput masyarakat.