Tradisi Palang Pintu merupakan salah satu tradisi yang menjadi indentitas masyarakat Betawi. Tradisi ini menjadi bagian dalam prosesi upacra pernikahan adat Betawi sejak zaman nenek moyang. Perpaduan silat dan seni pantun jenaka menjadi hal yang dominan dalam tradisi Palang Pintu. Tradisi Palang Pintu sendiri tidak terlepas dari komunitas Betawi. Sanggar Kebudayaan Betawi Si Pitung merupakan nama sebuah lembaga kebudayaan Betawi yang menjalankan peran dan fungsinya itu sebagai pelestarian kebudayaan adat Betawi, konsolidasi, organisasi serta toleran melalui kebudayaan. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivisme sebagai landasannya, kemudian penelitian ini menggunakan konteks komunikasi organisasi, dan konsep pendukung meliputi konsep strategi komunikasi dan promosi budaya. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus dan jenis penelitian deskriptif. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan 3 metode yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh sanggar Si Pitung dalam upaya mempromosikan budaya Betawi palang pintu adalah dengan membuat acara festival rutin bernama Festival Palang Pintu Kemang yang digelar setiap tahun dengan bekerja sama oleh sanggar-sanggar terkenal lainnya. Dimana festival ini diselenggarakan sebagai wadah untuk memperkenalkan budaya Betawi khususnya palang pintu secara langsung dan dekat oleh masyarakat. Adapun untuk kegiatan promosinya melalui iklan media massa dan media cetak, seperti memasang banner di jalan untuk menyebarluaskan bahwa akan diselenggarakannya event besar Festival Palang Pintu Kemang.