Abstrak
Sikap pernikahan yaitu bagaimana individu menanggapi sebuah pernikahan, yang nantinya hal
tersebut dapat menjadi potensi dari munculnya sebuah tindakan. Kesiapan menikah membuat
pasangan lebih mampu untuk menempuh kehidupan setelah pernikahan dengan menjalankan
fungsi, peran, serta tugasnya dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
sikap terhadap pernikahan pada kesiapan menikah dewasa awal di Provinsi DKI Jakarta dan
Banten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisa statistik Analysis
Correlations menggunakan SPSS versi 23. Responden dalam penelitian ini berjumlah 165 orang,
dengan kriteria laki-laki atau perempuan, dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun, belum menikah,
sedang dalam hubungan pacaran atau pernah berpacaran, berdomisili di Provinsi DKI Jakarta atau
Banten. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kesiapan menikah adalah Criteria for
Marriage Readiness Questionnaire (CMRQ) (α = 0,923) dan variabel sikap pernikahan
menggunakan General Attitudes Toward Marriage Scale (GAMS) (α = 0,852). Berdasarkan
analisa korelasi, didapatkan koefisien R sebesar 0,349 dengan probability value 0,000. Nilai
probability value yang didapatkan tersebut lebih kecil dari 0,01 (p<0,01), Hal ini menunjukkan
bahwa Hₐ diterima dan Hₒ ditolak. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
sikap pernikahan dengan kesiapan menikah pada dewasa awal, dengan r = 0,349, p = 0,000. Hal
ini dapat diartikan semakin positif sikap individu terhadap sebuah pernikahan, individu akan
merasa semakin siap untuk menikah.