Impulsivitas dapat didefinisikan sebagai kecenderungan reaksi cepat dan tidak terencana terhadap rangsangan internal atau eksternal tanpa memperhatikan konsekuensi. Dengan kata lain, impulsivitas merupakan tindakan spontan yang dilakukan tanpa pertimbangan. Hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan orang lain di atas menjadi dasar dilakukannya penelitian ini, yaitu mengenai keterkaitan kecenderungan impilsivitas dengan rasa malu dan bersalah. Rasa malu dan rasa bersalah sama-sama merupakan emosi atau perasaan negatif, tetapi rasa malu merupakan perasaan negatif mengenai diri sendiri sementara rasa bersalah merupakan perasaan negatif mengenai sebuah perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Impulsivitas terhadap rasa malu dan rasa bersalah. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 165 orang (laki-laki= 68 orang dan perempuan= 97 orang) adalah pekerja tetap di Jakarta berusia 25-40 tahun. Metode pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling dengan alat ukur berupa skala impulsivitas (Impulsivity and Academic Cheating) dengan reliabilitas sebesar 0.719 digunakan untuk mengukur perilaku impulsif yang dihubungkan dengan skala rasa malu dan rasa bersalah (Guilt and Shame Experience Scale (GSES) dengan reliabilitas dari rasa malu sebesar 0.659 dan rasa bersalah sebesar 0.718. Sedangkan teknik analisa data menggunakan teknik regresi untuk menguji hasil hipotesis penelitian. Analisis regresi menunjukkan bahwa pengaruh impulsivitas terhadap rasa malu memiliki nilai R square = 0.017 (p=0.009>0.05), dan pengaruh impulsivitas terhadap rasa bersalah memiliki nilai R square = 0.000 (p=0.925>0.05). Dapat ditarik kesimpulan bahwa impulsivitas tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap rasa malu maupun rasa bersalah pada pekerja.