Abstrak
Sejak lama boraks telah disalahgunakan oleh produsen tidak bertanggung
jawab untuk pembuatan makanan seperti kerupuk beras , mie, bakso (sebagai
pengenyal dan pengawet), lontong (sebagai pengeras) bahkan pada pembuatan
bubur ayam (sebagai pengental dan pengawet). Padahal fungsi boraks sebenarnya
digunakan dalam dunia industri non pangan sebagai bahan solder, bahan pembersih,
pengawet kayu, antiseptik dan pengontrol kecoa. Makanan yang mengandung
boraks apabila dikonsumsi tidak berdampak buruk secara langsung terhadap
kesehatan tetapi akan menumpuk sedikit demi sedikit di dalam tubuh konsumen
secara kumulatif. Untuk itu permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini
adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan boraks pada pedagang
bakso di wilayah cileungsi tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian
Kuantitatif dengan desain Crossectional. Penelitian ini menggunakan sampel
jenuh. Sampel penelitian ini sebanyak 45 Pedagang Bakso. Hasil pada penelitian
ini didapatkan bahwa dari 45 sampel bakso yang di uji di Laboratorium sebanyak
10 sampel bakso Positif mengandung boraks. Berdasarkan hasil uji statistik bivariat