Abstrak
Kekuatan otot tungkai pada atlet futsal dapat meningkatkan kemampuan
untuk melakukan keterampilan seperti melompat, berlari, dan menendang. Jika
kekuatan otot tungkai rendah dapat mempengaruhi performance atlet saat latihan
maupun pertandingan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan otot
tungkai adalah somatotype, persen lemak tubuh, asupan energi dan zat gizi makro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan somatotype, persen lemak
tubuh, asupan energi dan zat gizi makro dengan kekuatan otot tungkai pada atlet
futsal. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang melibatkan 50
atlet futsal. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Correlation. Pengambilan
data kekuatan otot tungkai dilakukan dengan menggunakan alat leg-dynamometer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek adalah remaja
pertengahan (14-16th). Kekuatan otot tungkai sebagian besar kategori kurang,
Somatotype sebagian besar kategori central (2,7 - 2,5 - 2,7), Persen lemak tubuh
sebagian besar kategori lebih, asupan energi dan zat gizi makro sebagian besar
kategori kurang. Hasil uji statistik menunjukan somatotype type endomorph,
ectomorph, persen lemak tubuh dan asupan protein berhubungan dengan kekuatan
otot tungkai, namun tidak terdapat hubungan antara somatotype type mesomorph,
asupan energi, asupan karbohidrat, dan asupan lemak dengan kekuatan otot
tungkai.