Abstrak
Obesitas sentral merupakan akumulasi masa lemak di bagian pinggang dan
rongga perut. Kejadian obesitas jika terjadi pada usia anak dan remaja akan
meningkatkan kejadian Diabetes Melitus tipe 2 dan meningkatkan resiko untuk
menderita obesitas ketika dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara pola makan, screen time, dan aktivitas fisik dengan kejadian
obesitas sentral pada remaja selama masa pembelajaran jarak jauh di Kota Bekasi.
Penelitian ini telah dilakukan di Kota Bekasi pada bulan April -Juni 2021.
Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran lingkar perut dan wawancara
dengan bantuan kuesioner. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
deskriptif dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini
sebanyak 105 remaja yang menjalani pembelajaran jarak jauh dengan penentuan
sampel menggunakan teknik Multistage Cluster Sampling. Analisis data
dilakukan menggunakan software SPSS Versi 15.0 dengan Uji Chi-Square.
Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan data sebanyak 41 responden
(39,0%) mengalami obesitas sentral, 25,7% responden memiliki asupan energi
berlebih, 80% memiliki asupan protein berlebih, 58,1% memiliki asupan lemak
berlebih, 73,3% memiliki asupan karbohidrat yang kurang. Didapati juga hasil
49,5% responden melakukan screen time dengan durasi tinggi dan 46,5%
responden tingkat aktivitas fisiknya sedang. Hasil analisis bivariat menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dalam hal ini adalah asupan
energi, protein, dan lemak dengan obesitas sentral pada remaja di Kota Bekasi (P
< 0.05). Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan
dalam hal asupan karbohidrat, durasi screen time, dan aktivitas fisik pada remaja
di Kota Bekasi (P > 0.05)