Abstrak
pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Data di Kota Bogor
sampai tanggal 30 November 2020 sudah mencapai 3.350 kasus konfirmasi. Terjadi
penambahan kasus konfirmasi yang signifikan menjadi sebanyak 1.258 orang pada
bulan September. Karena itu, Kota Bogor masuk kedalam wilayah dengan kategori
zona merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko apa saja
yang berhubungan dengan kejadian kasus konfirmasi simptomatik COVID-19 di
Kota bogor. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian kasus
konfirmasi simptomatik COVID-19 dan variabel independen dalam penelitian ini
adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, penyakit penyerta, riwayat kontak erat,
riwayat perjalanan, dan merokok. Penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kota
Bogor dengan menggunakan data sekunder kasus konfrimasi COVID-19 terhitung
pada bulan Maret sampai dengan November 2020. Metode yang digunakan adalah
kuantitatif bersifat analitik dengan desain studi cross sectional. Analisis yang
digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square.
Pengukuran faktor risiko pada penelitian ini mengunakan nilai PR (Prevalens
Ratio). Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang mempunyai hubungan
dengan kejadian kasus konfirmasi simptomatik COVID-19 yaitu usia (P=0,000)
(PR=1,178 95% CI=1,099?1,261), pekerjaan (P=0,006) (PR=1,107 95%
CI=1,030?1,190), penyakit penyerta (P=0,000) (PR=1,347 95% CI=1,256 ? 1,444),
riwayat kontak erat (P=0,000) (PR=1,357 95% CI=1,270-1,449), dan riwayat
perjalanan (P=0,000) (PR=1,388 95% CI=1,286?1,497). Faktor risiko yang tidak mempunyai hubungan yaitu jenis kelamin (P=0,483) dan merokok (P=0,351).