Abstrak
Prevalensi autisme telah meningkat dari tahun ke tahun di seluruh dunia. Anak autis
memiliki risiko lebih tinggi terjadi gangguan fisik, mental, dan intelektual. Namun, tidak
dapat dipungkiri bahwa anak autis mungkin memiliki kepatuhan diet yang berbedabeda. Dengan dukungan dari keluarga, guru, dan masyarakat serta pola konsumsi yang
tepat, anak autis dapat menjalani kepatuhan diet yang maksimum. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis Hubungan Penerimaan Keluarga dengan Kepatuhan Gluten
Free Diet, Casein Free Diet, dan Sugar Free Diet Pada Anak Autis Di Sekolah Khusus
Al-Ihsan Kota Tangerang Selatan. Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan
30 responden dan menggunakan uji analisis chi-square. Hasil penelitian, dari 30 anak
autis ditemukan sebesar 46,7% berat badan lebih. Kepatuhan diet pasien berada pada
kategor tidak patuh (100%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara penerimaan
keluarga dengan kepatuhan gluten free diet, casein free diet, dan sugar free diet pada
anak autis (p value = 0,606). Tidak ada hubungan bermakna antara pola konsumsi gluten
dengan penerimaan keluarga (p value = 1,000), tidak ada hubungan bermakna antara
pola konsumsi kasein dengan penerimaan keluarga (p value = 0,999), tidak ada
hubungan bermakna antara pola konsumsi gluten dengan penerimaan keluarga (p value
= 0,660). Terdapat hubungan bermakna antara pola konsumsi gluten dengan kepatuhan
gluten free diet, casein free diet, dan sugar free diet (p value = 0,000), Terdapat
hubungan bermakna antara pola konsumsi gluten dengan kepatuhan gluten free diet,
casein free diet, dan sugar free diet (p value = 0,027), Tidak hubungan bermakna antara
pola konsumsi gula dengan kepatuhan gluten free diet, casein free diet, dan sugar free
diet (p value = 0,167). Penulis menyarankan bagi orang tua menerapkan pola konsumsi yang sehat bagi anak autis seperti makan dengan beraneka ragam warna dan variasimakanan.