Abstrak
Campak merupakan salah satu penyakit menular yang sering menimbulkan
kejadian luar biasa di Indonesia. Kasus campak di Kalimantan Barat pada tahun
2018 sebanyak 118 kasus dan meningkat di tahun 2019 sebanyak 144 kasus. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis distribusi kasus campak dan faktor
risiko melalui analisis spasial dan statistik. Dengan desain studi ekologi yang
digunakan, didapatkan sampel penelitian adalah seluruh kasus campak di 14
kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 dan 2019. Pengumpulan
data dilakukan dengan observasi data sekunder di Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat dan Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. Analisis
data dilakukan secara spasial dan secara statistik dengan uji korelasi spearman.
Hasil analisis spasial ditemukan bahwa kasus campak terjadi di kabupaten/kota
dengan kepadatan penduduk yang rendah, sedang, dan sangat tinggi. Kasus campak
berdasarkan tingkat pendapatan banyak ditemukan di kabupaten/kota dengan
tingkat pendapatan yang tinggi dan sangat tinggi banyak ditemukannya kasus
campak. Selain itu, kasus campak banyak terjadi di kabupaten/kota dengan cakupan
imunisasi campak yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara tingkat pendapatan dengan kasus campak di tahun 2019 (p =
0,000) yang memiliki hubungan positif di tahun 2018 dan 2019. Korelasi kepadatan
penduduk dengan kasus campak menunjukkan hubungan positif di tahun 2018 dan
2019. Selain itu, korelasi negatif antara cakupan imunisasi campak dengan kasus
campak ditunjukkan di tahun 2019. Peningkatan pelayanan imunisasi dan
kampanye imunisasi campak diperlukan di kabuapten/kota dengan kasus campak
yang banyak. Kerja sama atas lintas sektor juga diperlukan untuk memperbaiki
sistem perencanaan tata kota di kabupaten/kota dengan kepadatan penduduk yang
tinggi.