Kelelahan kerja terbukti memberikan kontribusi lebih dari 60% dalam kejadian kecelakaan di tempat kerja. The Joint Comission pada tahun 2008 melaporkan 300% lebih perawat membuat kesalahan karena kelelahan dan berujung kepada kematian pasien. Peringkat pertama yang mudah mengalami kelelahan kerja 43% adalah perawat dibandingkan dokter dan apoteker , disebabkan karena pelayanan yang diberikan dirumah sakit selama 24 jam. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2020 dengan menggunakan data primer dengan jumlah populasi 75 karyawan non medis yang diperoleh dari Rumah Sakit Mulyasari. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan rumus slovin dan didapatkan 52 perawat . Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi Square untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara variabel. Tujuan dalam penelitian ini ingin mengetahui hubungan kelelahan kerja , beban kerja dengan kinerja perawat dibangsal rawat inap Rumah Sakit Mulyasari Kota Madya Tahun 2020. Hasil analisis univariate , 50,9% memiliki kinerja yang baik. Sebanyak 50,9% memiliki kelelahan tinggi . Sebanyak 49,1% responden memiliki beban kerja yang tinggi dan 50,9% memiliki beban kerja yang rendah. Sebanyak 50,9% reponden berusia berusia ≥ 30 tahun dan 49,1% responden berusia < 30 tahun. Sebanyak 72,7% responden berjenis kelamin perempuan dan 27,3% berjenis kelamin laki. Sebanyak 70,9% pendidikan responden dengan jenjang vokasi dan 29,1% responden dengan jenjang profesional. Sebanyak 52,7% reponden memiliki masa kerja < 3 tahun dan sebanyak 47,3% responden memiliki masa kerja ≥ 3 tahun. Sebanyak 45,5% responden dengan lingkungan kerja yang kurang baik dan sebanyak 54,5% responden dengan lingkungan kerja yang baik. penelitian adanya hubungan yang signifikan antara beban kerja , kelelahan kerja , lingkungan kerja dan umur dengan kinerja perawat dibangsal rawat inap Rumah Sakit Mulyasari Tahun 2020.