Abstrak
Indeks massa tubuh (IMT) adalah sebuah indeks sederhana berdasarkan
berat badan dan tinggi badan yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan
status gizi (WHO, 2006). Gambaran status gizi dipengaruhi oleh pola makan,
status gizi yang berlebih disebabkan karena energi yang diasup melalui makanan
tidak seimbang dengan yang dikeluarkan. Zat gizi penghasil energi adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Sejauh ini belum ada justifikasi mengenai
proporsi dari zat gizi penghasil energi yang mendominasi seseorang didalam
asupannya. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahuinya.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Juli sampai 5 Agustus 2016 di
PT.Indofood Fritolay Makmur, Tangerang. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini desain cross sectional, pengambilan sampel dengan probability
propotional to size dan didapatkan sampel sebanyak 101 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (45,5%) karyawan memiliki IMT ≥27
kg/m2, proporsi energi yang paling besar tergambar dari karbohidrat (53,5%),
sedangkan asupan serat (82,2%) dan aktivitas fisik (74,3%) masih kategori
rendah. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square menyatakan bahwa ada
hubungan yang signifikan (p<0,05) antara proprosi energi dari karbohidrat,
asupan serat dan aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh.