Penelitian ini, meneliti gambaran eksploitasi anak jalanan oleh kaum marjinal dalam film Blusukan Jakarta. Film ini berkisah tentang problematika kehidupan anak di ibu kota Jakarta. Anak jalanan dalam film tersebut korban eksploitasi baik oleh orang tua maupun lingkungannya. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dan teori konstruksi realitas media. Teknik pengumpulan data ini menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan menggunakan metode analisis isi kualitatif. Penelitian ini mengkaji setiap detail gambar, adegan, dan dialog yang menggambarkan eksploitasi anak jalanan oleh kaum marjinal dalam media film. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa anak jalanan merupakan korban eksploitasi kaum marjinal, dan rentan terhadap kekerasan. Eksploitasi anak jalanan oleh kaum marjinal digambarkan dalam tiga kategori yaitu, anak jalanan sebagai korban eksploitasi, anak jalanan rentan terhadap tindakan kekerasan, dan anak jalanan sebagai korban pembangunan kota. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggambaran ini adalah faktor induvidu, faktor ideologi media, faktor rutinitas media. Faktor induvidu, sang sutradara sangat peduli dengan kehidupan anak jalanan, ideologi medianya adalah Nasionalisme yang mengedepankan untuk mencerdaskan anak bangsa, rutinitas media, bahwa selama frist media production selalu memproduksi film-film yang bersifat edukatif. penelitian ini diharapkan memperkuat teori kontruksi realitas media, juga bermanfaat menambah penerapan analisis kualitatif khususnya dalam penelitian film. Diharapkan pula untuk menjelaskan para pengambil kebijakan mengenai penanganan anak jalanan, dan first media production senantiasa berpihak pada anak jalanan.