Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka penyebarluasan informasi, pendidikan dan hiburan. televisi tidak hanya sebagai saran informasi semata, namun juga sebagai sarana hiburan yang murah, terjangkau dan variatif. program-program di televisi setidaknya dapat mampu memengaruhi khalayak, seperti program sinetron Anak Langit yang menyajikan hiburan sekaligus menampilkan adegan agresivitas untuk remaja. Berdasarkan gambaran diatas rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana Hubungan Perhatian kepada Sinetron Anak Langit di SCTV pada Perilaku Agresif Siswa SMA Tadika Pertiwi Depok. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Stimulus Organisme Respon (S-O-R) menurut teori ini dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada dasarnya adalah suatu reaksi tetentu dan stimulus (rangsangan) tertentu. Program sinetron Anak Langit merupakan sebuah rangsangan yang diterima oleh khalayah dan menghasilkan respon. Pada teori belajar sosial (social Learning)mempunyai asumsi dasar bahwa individu melakukan pembelajaran dengan meniru apa yang ada dilingkungannya, terutama perilaku-perilaku orang lain. Dalam penelitian ini sinetron Anak Langit memberikan sesdikit pengaruh terhadap peniruan perilaku responden yaitu perilaku agresif. Bahkan ada faktor lain yang mempengaruhi sikap atau memberikan peniruan perilaku agresif responden melakukan perilaku agresif seperti lingkungan, tatanan moral, status keluarga, perbedaan gender, dan puberitas pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian survey. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik cluster sampling. Hasil penelitian adanya perhatian yang tidak signifikansi antara sinetron Anak Langit di SCTV dan perilaku agresif siswa, dengan nilai signifikan 0,936 dan berkorelasi sangat rendah sebesar 0,010 yang di uji dengan statistic Pearson?s Product Moment. Dengan hasil penelitian tersebut perhatian kepada sinetron Anak Langit di SCTV tidak mempengaruhi perilaku agresif siswa SMA Tadika Pertiwi Depok.