OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S06-21244e
Judul : KEKERASAN SEBAGAI KEKUASAAN DAN KONTROL LAKI ?LAKI TERHADAP PEREMPUAN (ANALISIS ISI KUALITATIF DALAM FILM POSESIF KARYA SUTRADARA EDWIN)
Pengarang : Rany Ramayanty
Penerbit dan Distribusi : FISIP
Subjek : Kekerasan Sebagai Kuasa dan Kontrol, Analisis Isi, Film
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S06-21244e S06-21244e TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75289
 Abstrak
Kata kekerasan dalam bahasa Inggris adalah violence berasal dari bahasa Latin violentus yang berarti kekuasaan atau berkuasa. Violence merupakan gabungan kata latin ?vis? yang berarti daya atau kekuatan dan kata ?latus? yang berasal dari kata ferre, yang berarti membawa kekuatan atau daya. Penelitian ini mengkaji tentang kekerasan karena, kekerasan kerap digambarkan dalam film. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dan teori feminisme psikoanalisis. Pendekatan penelitian kualitatif, jenis penelitian deskriptif dan metode analisis isi kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, studi dokumentasi dan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Kekerasan terjadi karena adanya pengalaman dimasa lalu, yang mana dari pelaku kekerasannya tersebut ialah korban dari kekerasan yang pernah ia alami sebelumnya. Adapula faktor ?faktor yang melatarbelakangi penggambaran kekerasan terhadap perempuan dalam film Posesif ini. Adalah faktor internal. Dalam penelitian ini yang menjadi faktor internal adalah pengalaman dari para pembuat film ini kenapa film ini dibuat. Faktor ini melihat tanggung jawab dari kepedulian seorang sutradara yang juga sebagai seorang ayah yang punya kepedulian untuk mengingatkan terhadap masa depan anak-anaknya. Faktor eksternal nya ialah bagaimana para pembuat film ini melihat realitas dimasyarakat masih adanya kekerasan dalam pacaran, yang korbannya itu paling banyak perempuan. Kontribusi akademis, mengembangkan teori Feminisme Psikoaalisis. Kontribusi metodologis, mengembangkan metode penelitian analisis isi kualitatif. Kontribusi sosial, sebagai pengambil kebijakan kepada remaja untuk membuka pikiran bahwa kesehatan mental dan kesehatan diri adalah hal yang perlu mendapat perhatian lebih. Kontribusi praktis, menyadarkan insan film, agar lebih mengutamakan kualitas ketimbang mencari keuntungan. Saran akademis, menyarankan agar penelitian sejenisnya menggunakan teori resepsi Stuart Hall. Saran metodologis, peneliti menyarankan untuk menggunakan analisis framing. Saran praktis, peneliti menyarankan untuk dapat menghasilkan karya yang berkualitas.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox