OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S06-21198e
Judul : POLA KOMUNIKASI KELUARGA ANTARA ANAK DENGAN IBU ORANG TUA TUNGGAL PASCAPERCERAIAN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK (STUDI PADA KELUARGA DI WILAYAH TANGERANG)
Pengarang : Fazri Alfarisi
Penerbit dan Distribusi : FISIP
Subjek : Attachment Theory, Ibu Orang Tua Tunggal, Pola komunikasi, Perceraian, Kemandirian
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S06-21198e S06-21198e TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75226
 Abstrak
Komunikasi keluarga tentunya ada perbedaan dengan komunikasi dengan anggota kelompok biasanya, perbedaannya setiap keluarga mempunyai pola komunikasinya masing-masing. Jika kelompok lain tentu mempunyai ruang lingkupnya yang memang sudah ada sesuai konteksnya. Paradigma yang digunakan menggunakan paradigma konstruktivisme, model yang dipakai di penelitian ini yaitu model perilaku komunikasi lalu konteks yang digunakan komunikasi antarpribadi dan menggunakan attachment theory dalam menentukan teorinya serta menggunakan teori pendukung seperti teori pola-pola komunikasi keluarga. Metode yang digunakan peneliti yaitu pendekatan penelitian kualitatif, jenis penelitiannya dalam penelitian ini penelitian deskriptif lalu metode pengumpulan datanya seperti wawancara, observasi dan dokumentasi. Di penelitian ini juga menggunakan metode analisis data. Dari penelitian yang dilakukan berhasil mendapatkan hasil didikan orang tuanya setelah bercerai berakibat anak sudah menjadi mandiri walaupun hidup dengan keluarga tidak lengkap atau tanpa ayahnya, pasca perceraian ibu orang tua tunggal walaupun terkadang sulit bagi anak menerima kenyataan jika orang tuanya telah berpisah tapi cepat atau lambat semua masalah yang terjadi sebelumnya akan selesai. Ibu orang tua tunggal mengalami fase yang sangat berbeda dari sebelum bercerai dan pada saat sesudah bercerai, harus melawan kondisi yang ada dengan berat dengan anaknya. Tidak mudah menjalankan peran ganda sebagai ayah juga, butuh kesabaran hati yang kuat untuk menjalani itu.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox