OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S08-21134 E
Judul : PENGARUH RELIGIUSITAS DAN PERAN GENDER SEXISM TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU KEKERASAN PASANGAN INTIM (INTIMATE PARTNER VIOLENCE) PADA LAKI-LAKI YANG TELAH MENIKAH
Pengarang : VANY APRILIA
Penerbit dan Distribusi : FPSIKO
Subjek : Intimate Partner Violence, Peran Gender Sexism, Religiusitas
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S08-21134 E S08-21134 E TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75151
 Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas dan peran gender sexism terhadap kecenderungan perilaku kekerasan pada pasangan intim (Intimate Partner Violence) khususnya di Indonesia. Hal ini di latar belakangi oleh adanya ketidakkonsistenan hasil pada penelitian sebelumnya, mengenai pengaruh religiusitas terhadap kekerasan pada pasangan intim (Intimate Partner Violence). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Religious Commitment Inventory ? 10 (RCI-10) yang dikembangkan oleh Worthington et al. (2003) sebagai skala religiusitas, The Gender Role Attitudes Scale (GRAS) yang dikembangkan oleh García-cueto et al. (2015) sebagai skala peran gender sexism, dan The Conflict Tactics Scales yang telah direvisi oleh Straus et al. (1996) sebagai skala Intimate Partner Violence. Sampel dalam penelitian ini adalah laki-laki yang telah menikah dengan usia pernikahan minimal 1 tahun, dan penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 102 responden. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa multiple regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas dan peran gender sexism secara signifikan mempengaruhi tindakan kekerasan pada pasangan intim (Intimate Partner Violence), dengan nilai R Square sebesar 0,096 dan nilai signifikan sebesar 0,014. Pada variabel Religiusitas didapatkan nilai beta unstandardized sebesar (-0,496; P< 0,05), sedangkan variabel peran gender sexism didapatkan nilai beta unstandardized sebesar (0,248; P< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa religiusitas memiliki pengaruh negatif, sehingga semakin tinggi religiusitas maka akan semakin rendah risiko laki-laki untuk melakukan tindak kekerasan terhadap pasangannya. Namun, peran gender sexism memiliki pengaruh positif, sehingga semakin tinggi peran gender sexism maka akan semakin tinggi pula risiko laki-laki untuk melakukan tindak kekerasan terhadap pasangannya.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox