OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-20211
Judul : Urgensi Pendidikan Seksual Anak Usia Dini Oleh Guru di SDIT Bahrul Fikri Depok Jawa Barat Tahun 2019
Pengarang : Hanna Fathia
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : Urgensi Pendidikan Seksual Anak Usia Dini Oleh Guru
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-20211 S05-20211 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75072
 Abstrak
Maraknya kasus kekerasan seksual pada (pelecehan anak) yang dilakukan oleh orang-orang terdekat termasuk keluarga. Salah satu penyebabnya karena anak tidak memiliki bekal pengetahuan yang bisa membuat anak-anak mengantisipasi kemungkinan perlakuan buruk dari masalah seks. Untuk alasan ini, sangat diperlukan pendidikan seks yang tepat untuk anak-anak mereka untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang urgensi pendidikan seksual anak usia dini oleh orang tua dan guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Bahrul Fikri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian adalah 6 informan terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 3 Wali Kelas Guru, 1 orang tua murid dan 1 murid yang terdapat menonton video porno. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan SDIT Bahrul Fikri belum terdapat kurikulum khusus menerapkan pendidikan seksual anak usia dini yang menyebabkan siswa menonton video porno tetapi dari kepala sekolah maupun guru wali kelas setuju dan mendukung penuh jika di SDIT Bahrul Fikri menerapkan sex education. Namun, belum adanya dukungan orang tua serta belum ada nya kerjasama mengenai sex education. Orang tua murid masih banyak beranggap jika pendidikan seksual anak usia dini dinilai masih tabu dan tidak etis serta menganggap jika umur dini belum pantas mendapatkan pendidikaan tentang seksual anak usia dini.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox