Pendekatan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap aspek manusia menjadi salah satu pokok yang harus diperhatikan. Perilaku pekerja yang menyebabkan pekerja berperilaku tidak aman tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel dependen (perilaku tidak aman) dengan variabel independen (umur, pendidikan terakhir, masa kerja, pengetahuan, sikap, ketersediaan alat pelindung diri, pelatihan k3, dan pengawasan). Penelitian dilakukan di PT. Telkom Akses Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 91 orang dari divisi CCAN yang diambil dengan cara sampel jenuh. Teknik pengambilan data perilaku tidak aman menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate (menggunakan chi square dengan α = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan pekerja yang memiliki umur <30 tahun (71.4%) dan umur tua >30 tahun 28.6%, berpendidikan rendah (87.9%), masa kerja lama >2 tahun (98.9%), pengetahuan tentang perilaku aman yang baik (73.6%), sikap tentang perilaku aman yang baik (59.3%), ketersediaan alat pelindung diri yang tersedia (56.0%), pelatihan K3 yang baik (82.4%), pengawasan yang baik (70.3%). Secara statistic terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku tidak aman pada pekerja teknisi PT. Telkom Akses Jakarta Selatan Tahun 2018 dengan Pvalue (<0.05). Sedangkan untuk variabel umur, pendidikan terakhir, masa kerja, sikap, ketersediaan alat pelindung diri, pelatihan k3, pengawasan tidak terdapat hubungan bermakna dengan perilaku tidak aman dengan Pvalue (>0.05). Diperlukan adanya dukungan dari pihak management perusahaan agar terlaksananya perilaku aman yang baik pada pekerja teknisi PT. Telkom Akses Jakarta Selatan. Selain itu, memberikan pendidikan tentang perilaku dan penyuluhan yang berkelanjutan secara menyuluruh kepada para teknisi dan perlu adanya kesadaran dari pekerja teknisi untuk menggunakan alat pelindung diri dengan baik saat bekerja di tempat kerja.