Kelangkaan air bersih menjadi kendala tersendiri untuk masyarakat, sedangkan ketersediaan air yang ada belum memenuhi standar baku mutu atau layak untuk digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Adanya intrusi air laut ke permukaan tanah menyebabkan air tanah menjadi payau. Peneliti bermaksud untuk membuat penelitian tentang pengolahan air payau menjadi air bersih dengan filtrasi di Stasiun Jakarta Kota tahun 2018. Penelitian ini mengggunakan metode eksperimen dengan desain pre- eksperimen menggunakan bentuk one group pretest-posttest design. Hasil eksperimen setelah dilakukan pengolahan pada 1x filter dan 2x filter belum menunjukkan hasil air bersih sesuai dengan PERMENKES No. 32 Tahun 2017. Pada parameter Bau (tidak berasa), Rasa (Berasa dengan skala 4,0), Warna (1x Filter 1 TCU, 2x Filter <1 TCU), TDS (1x Filter 8720 mg/L, 2x Filter 7400 mg/L), pH (1x Filter 7,2 2x Filter 6,9), Salinitas (1x Filter 10,54 2x Filter 8,9), Kesadahan (1x Filter 3714,4 mg/L 2x Filter 3317,6 mg/L). Pengaruh perlakuan terbesar terjadi pada parameter Salinitas (47,56%) dan Rasa (50%). Peneliti menyarankan adanya penelitian lebih lanjut dengan menginovasi atau membuat alat filter yang lebih efektif untuk kondisi air payau di Stasiun Jakarta Kota sampai alat yang digunakan mampu secara maksimal mengolah menjadi air bersih.