Media sosial merupakan konten internet yang digemari oleh remaja untuk mendapatkan validasi dari orang lain. Remaja masih dalam proses membangun identitas diri dan media sosial sangat berpengaruh terhadap self-esteem mereka, yaitu penilaian individu terhadap dirinya secara global sebagai sikap yang positif ataupun negatif. Remaja dengan self-esteem rendah memiliki perilaku rendah diri, merasa pesimis dan seringkali berpikir negatif terhadap masa lalunya, mereka perlu menerapkan rasa syukur sehingga dapat mengatasi kesulitan, lebih berpikir positif dan membuatnya berorientasi pada masa sekarang. Rasa Syukur sebagai disposition adalah kecenderungan berperilaku yang terus menerus hadir sebagai suatu kebajikan atau karakteristik seseorang yang di asumsikan dapat mempengaruhi self-esteem. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh rasa syukur terhadap self-esteem. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel remaja usia 15-19 tahun sebanyak 152 orang dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan datanya menggunakan Rosenberg Self-esteem Scale dari Rosenberg (1965) yang sudah diadaptasi dengan alpha cronbach 0,758 dan Gratitude Questionnaire-6 dari McCullough et al. (2002) yang sudah diadaptasi dengan alpha cronbach 0,705. Analisa data menggunakan analisa regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan rasa syukur berkontribusi terhadap self-esteem sebesar 3,3% dan probability values 0,026 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh signifikan dari rasa syukur terhadap self-esteem. Hal ini mengarahkan peneliti menerima HA dan menolak H0. Self-esteem juga memberikan efek positif yang signifikan terhadap rasa syukur.