Abstrak
Dunia digital sekarang mempengaruhi aspek kehidupan termasuk transaksi
jual beli dengan sistem online. Fenomena online shopping semakin meningkat
terutama di kalangan remaja. Kemudahan membeli dan bertransaksi bisa membuat
seseorang tidak berpikir dahulu (impulsive buying). Faktor impulsive buying yaitu
aktivitas gaya hidup, kesenangan dan pemenuhan kebutuhan psikologis (Herabady,
Verplanken dan Knippenberg, 2009). Bagaimana orang memaknai uang sebagai
alat utama untuk bertransaksi(psychological meaning of money). Penelitian Nadzir
dan Ingarianti (2015) yaitu psychological meaning of money dengan gaya hidup
hedonis remaja di kota Malang menunjukan adanya hubungan negatif yang
signifikan antara nilai penting uang dengan gaya hidup hedonis. Penelitian ini
mencoba menjawab pertanyaan tentang ada atau tidaknya hubungan psychological
meaning of money dengan pembelian impulsif, khususnya pada remaja dengan
responden sebanyak
210. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik accidental sampling.
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, yang terdiri dari Attitude
Scale untuk skala pscychology meaning of money yang berjumlah sebanyak 34
item dengan nilai alpha cronbach sebesar 0.870. Tendency scale untuk skala
impulsive online buying yang berjumlah sebanyak 20 item dengan nilai alpha
cronbach sebesar 0.858. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program
statistik SPSS 24.0 dengan teknik analisa correlation untuk melihat hubungan
antara psychological meaning of money dengan impulsive buying pada remaja.
Berdasarkan hasil antara empat dimensi psychological meaning of money dengan
impulsif buying yang paling besar adalah dimensi distrust sebesar 0.699 (P>0.05).
Dapat disimpulkan bahwa hipotesa nol (H0) diterima yaitu ada hubungan yang
positif yang signifikan antara psychological meaning of money (distrust) dengan
impulsive online buying.