Abstrak
Kehidupan di masyarakat sebenarnya telah memiliki aturan mengenai peran gender yang
telah mutlak sejak jaman dahulu. Salah satu peran gender yang dari dulu hingga saat ini
melekat dalam budaya kita adalah peran laki-laki sebagai figur ayah atau kepala keluarga
yang memiliki tugas untuk mencari nafkah dan memimpin keluarga, atau pun menjadi
seorang pemimpin di dalam masyarakat. Sedangkan peran seorang perempuan sebagai ibu
adalah bertugas mengurus rumah tangga dan mengasuh anak, dan tidak pula dianjurkan
menjadi seorang pemimpin. Sexist merupakan perilaku diskriminasi atau merendahkan suatu
gender terhadap gender lainnya. Sedangkan Sexist Behavior merupakan perilaku seseorang
yang berbuat sexist atau merendahkan suatu gender karena gender tersebut tidak seharusnya
melakukan suatu pekerjaan diluar dari gendernya. Sehingga tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui hubungan antara Sexist Behavior terhadap Self Esteem. Adapun jumlah
responden dalam penelitian adalah 125 subyek perempuan usia 20-25 tahun. Metode
penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan instrument penelitian
menggunakan Kuisioner Self Esteem yang terdiri dari 10 item (Rosenberg, 1979) dan
Schedule of Sexist Events yang terdiri dari 19 item opsional dan 1 item isian singkat (Klonoff,
E. A., & Landrine, H. (1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan positif
yang tidak signifikan antara sexist behavior dengan self esteem dengan tingkat signifikan
sebesar 0,110 (p<0,05) dengan nilai Pearson Corelation sebesar 0,144 yang menunjukkan
adanya hubungan positif yang tidak signifikan antara sexist behavior terhadap self esteem