ISPA merupakan penyakit saluran pernapasan yang sering dijumapai pada masyarakat, khususnya balita. Penyakit pernapasan pada balita menjadi penyebab angka morbiditas dan mortalitas khususnya di negara miskin dan berkembang. jenis dinding, jenis lantai, ventilasi, kepadatan penghuni, suhu, kelembaban, dan langit-langit rumah menjadi faktor yang dapat menimbulkan terjadinya ISPA. Penyakit ISPA di Puskesmas Mangunjaya menjadi urutan pertama dengan jumlah kasus tahun 2019 sebanyak 315 kasus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran rumah sehat dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Mangunjaya tahun 2020. Dalam penelitian ini, metodelogi yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif. Penentuan sampel dengan menggunakan cluster random sampling dan purposive sampling. Data dikumpulkan sebanyak 131 responden dengan menggunakan lembar observasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan Kepadatan hunian kamar tidur yang memenuhi syarat sebesar 63 (48,1%) dan tidak memenuhi syarat sebesar 68 (51,9 %). Jenis lantai yang memenuhi syarat sebesar 131 (100 %) dan tidak memenuhi syarat sebesar 0 (0%). Jenis dinding yang memenuhi syarat sebesar 131 (100%) dan tidak memenuhi syarat sebesar 0 (0%). Ventilasi yang memenuhi syarat sebesar 89 (67,9 %) dan tidak memenuhi syarat sebesar 42 (32,1 %). Langit-langit yang memenuhi syarat sebesar 131 (100%) dan tidak memenuhi syarat sebesar 0 (0%). Kelembaban udara yang memenuhi syarat sebesar 54 (41,2%) dan tidak memenuhi syarat sebesar 77 (58,8%). Suhu udara yang memenuhi syarat sebesar 61 (46,6%) dan tidak memenuhi syarat sebesar 70 (53,4%). Rumah sehat yang memenuhi syarat sebesar 32 (24,4%) dan tidak memenuhi syarat sebesar sebesar 99(75,6%).