Abstrak
Dalam kepemimpinannya di masa krisis akibat adanya pandemi covid-19, sosok Presiden Jokowi tentunya banyak disoroti oleh media. Penyajian informasi gambaran-gambaran tertentu yang diberikan media akan dapat mempengaruhi opini publik dan secara signifikan juga mempengaruhi citra. Pembentukan citra tergantung dari bagaimana media melakukan frame atas peristiwa tersebut yang memberikan pemahaman dan pemaknaan tertentu.
Teori framing Gamson dan Modigliani menjadi teori utama yang selanjutnya didukung teori kehumasan. Konsep penelitian ini adalah bagaimana framing media dalam komunikasi massa memiliki andil besar terhadap praktik kehumasan dalam membangun citra. Dengan menggunakan metode analisis framing, peneliti hendak menjabarkan rangkaian-rangkaian berita di Bisnis.com dan Antaranews.com lalu membandingkannya satu sama lain untuk menjelaskan sudut pandang yang dimaksud kedua media tersebut dengan gaya bercerita. Teori hubungan masyarakat yang berkaitan adalah citra dan opini publik yang dikaitkan dengan proses jurnalistik. Pada akhirnya ditemukan titik temu bahwasanya komponen framing Gamson ini bersambutan erat dengan komponen pembentukan citra yang pada akhirnya menentukan seseorang dalam mengambil sikap tertentu.
Hasil penelitian ini adalah bahwa Bisnis.com dan Antaranews.com dalam pemberitaannya terkait penanganan Covid-19 mengarah pada tujuan tertentu, yakni memperlihatkan penanganan covid-19 yang baik atau sebaliknya, dengan menjaga kredibilitas Presiden Jokowi atau sebaliknya mengkritik pemerintah. Dalam penelitian disimpulkan bahwa media pun memiliki humasnya sendiri yang bertugas merangkul stakeholdersnya (perusahaan;pemerintah) yang mana dapat mempengaruhi sikap media dalam hal memberitakan. Saran yang peneliti sampaikan adalah agar masyarakat lebih cermat dalam memahami isi berita karena pada dasarnya suatu realitas menjadi nyata karena ada banyak orang yang menyetujui bahwa hal tersebut ada dan dianggap.