Pandemik COVID-19 merupakan wabah virus yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai bencana kesehatan dengan status pandemik global. Salah satu pemutusan mata rantai COVID-19 ini yaitu dengan masyarakat menerapkan protokol kesehatan 3M. Tentunya dalam hal ini harus ada lembaga yang menangani hal tersebut salah satunya adalah Kementrian Kesehatan khususnya Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan salah satunya ialah sosialisasi penerapan protokol kesehatan 3M untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan strategi Kemenkes RI dalam sosialisasi penerapan protokol kesehatan 3M pada publik (Studi Kasus pada #BersatuLawanCovid19 Periode 2020). Teori yang digunakan yaitu Teori Informasi Organisasi. Teori informasi organisasi merupakan teori yang dikembangan oleh Karl Weick yang mengemukakan bahwa bagaimana suatu organisasi mengumpulkan, mengelola, dan menggunakan informasi yang diterima dari lingkungan dimana informasi tersebut masih ambigu sehingga organisasi tersebut untuk mengurangi keambiguitasan informasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis pendekatan deskritptif. Metode yang digunakan studi kasus dan Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah dalam Dirt.Promkes telah melakukan perencanaan seperti mengenali sasaran, menentukan saluran media, menentukan pesan kunci, menentukan media komunikasi, dan evalusasi program yang sudah dilaksanakan. Dalam tahap strategi menggunakan platfrom media seperti TV, Radio, Baliho, Spanduk.Media sosial seperti Instagram, Website, Facebook, Twitter dan Youtube untuk menjangkau semua kalangan masyarakat.