Abstrak
NIOSH menempatkan penyakit paru akibat kerja berada pada prioritas
pertama dari 10 jenis gangguan kesehatan di tempat kerja. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui Hubungan Karakteristik Pekerja Las dan penilaian resiko
dengan Keluhan Gangguan Pernafasan di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat Tahun
2020. Penelitian ini adalah jenis penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan
desain Cross Sectional. Data yang digunakan adalah data primer. Data primer
didapatkan melalui pengisian kuesioner, pengukurabn IMT dan penilaian resiko.
Penelitian ini dilaksanakan antara bulan November 2019 hingga bulan Juli 2020,
sedangkan pengumpulan data akan dilakukan pada bulan Mei 2020. Analisis yang
digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji Chi-
Square. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja las di Wilayah
Kotamadya Jakarta Barat yang berjumlah 78 responden dari 12 home industri las.
Jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi artinya menggunakan
sampel jenuh.
Hasil univariat menunjukan keluhan gangguan pernafasan (65,4%), umur
tua (56,4%), pengetahaun rendah (51%), kebiasaan merokok (65,4%), status gizi
tidak normal (52,6%), masa kerja lama (75,6%), lama paparan beresiko tinggi
(53,8%), tidak menggunakan APD (52,6%) dan penilian resiko tinggi (73,1%).
Hasil bivariat ada hubungan antara Karakteristik pekerja las dengan keluhan
gangguan pernafasan (Pvalue < 0,05), ada hubungan antara penilaian resiko dengan
keluhan gangguan pernafasan (Pvalue < 0,05).
Berdasarkan penelitian disarankan lebih baik membuat kebijakan tentang
mencegah gangguan pernafasan dan sebaiknya menyediakan APD yang nyaman,
tidak membatasi gerak dan bersih.