Abstrak
Saat ini perkembangan teknologi memperlihatkan kemajuan yang
signifikan, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya jejaring-jejaring sosial
media yang ada. Dengan banyak nya jejaring sosial media yang tersedia, itu
memungkinkan seseorang lebih banyak berkomunikasi melalui internet
dibandingkan berkomunikasi secara tatap muka, hal itu terjadi karena
berkomunikasi melalui internet memudahkan setiap orang untuk
mengekspresikan sesuatu dengan bebas tanpa hambatan. Maka dari itu
seseorang yang berkomunikasi melalui jejaring media sosial dapat
menguntungkan pengguna nya bisa juga merugikan atau berdampak negatif
terhadap pengguna maupun orang sekitarnya. Dalam penelitian ini ingin
mengukur Hubungan antara Regulasi Emosi dengan Flaming Pada
pengguna Media Sosial. Penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif.
Populasi penelitian ini adalah pengguna jejaring media sosial yang berada
pada rentang umur 18-25 tahun, dengan sampel mereka yang aktif
berkomentar dan memposting di media sosial. Teknik pengambilan data
yaitu non probbability sampling dengan total 108 responden. Dengan
koefisien korelasi antara Regulasi Emosi dengan Flaming sebesar -0,381
dengan probability value sebesar 0.000 (p <0,05). Maka dapat diartikan
adanya hubungan negatif yang signifikan antara Regulasi Emosi dengan
Flaming yang berarti, semakin tinggi Regulasi Emosi maka semakin renda
Flaming.