OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-21082
Judul : Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Kota Depok Tahun 2020
Pengarang : Dita Ayu Meirawati
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek :
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-21082 S05-21082 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 74763
 Abstrak
Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menyerang paru-paru. Indonesia menjadi urutan ke 2 sebagai negara penyumbang kejadian tuberkulosis di dunia dengan estimasi jumlah kasus tuberkulosis sebesar 842.000 kasus sedangkan kasus yang ternotifikasi oleh program sebesar 569,899 kasus. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sebaran kejadian TB dengan faktor-faktor risikonya secara spasial dan statistik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi ekologi. Sampel penelitian ini adalah 3.341 kejadian TB di wilayah Kecamatan Kota Depok diambil dengan teknik total sampling. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah kejadian tuberkulosis, kepadatan penduduk, fasilitas pelayanan kesehatan, dan cakupan imunisasi BCG. Pengambilan data dilakukan dengan telaah dokumen data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Depok dan Badan Pusat Statistik Kota Depok. Analisis data yang dilakukan secara spasial dengan mengunakan Quantum Geographic Information System dan secara statsitik menggunakan uji korelasi pearson untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil analisis spasial didapatkan bahwa kejadian TB banyak terjadi pada kepadatan penduduk sangat tinggi, jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tinggi, dan cakupan imunisasi BCG tinggi. Uji korelasi diperoleh hasil, kepadatan penduduk dengan nilai p > 0,05 yaitu p = 0,512, fasilitas pelayanan kesehatan dengan hasil nilai p > 0,05 yaitu p = 0,101 yang berarti tidak terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara variabel tersebut dengan kejadian TB. Sedangkan untuk cakupan imunisasi BCG hasil nilai p < 0,05 yaitu p = 0,042 yang berarti terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara cakupan imunisasi BCG dengan kejadian TB. Dengan adanya manajemen penyakit berbasis wilayah melalui pemetaan kasus, pencatatan kasus dan intervensi kesehatan lebih dapat dioptimalkan serta diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui variabel faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi kejadian TB.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox