COVID-19 merupakan salah satu penyakit menular yang marak saat ini disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan dan ditetapkan sebagai pandemi global sejak Maret 2020 oleh WHO. Penyebaran kasusnya cukup cepat dan luas, setiap hari jumlah kasus di Indonesia terus meningkat. Maka dari itu diperlukan berbagai upaya untuk mencegahnya salah satunya yaitu menerapkan perilaku 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan perilaku 3M yaitu 67% jarang menggunakan masker, 75% jarang menjaga jarak dan 73% jarang mencuci tangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kecamatan Sawangan yang berjumlah 165.631 orang dengan jumlah sampel terdiri dari 229 responden diperoleh dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan Google Formulir pada bulan April 2021. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil analisis univariat menunjukkan responden lebih banyak tidak melakukan perilaku pencegahan COVID-19 (68,1%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku pencegahan COVID-19 (Pvalue < 0,05). Sedangkan variabel pekerjaan dan sumber informasi tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 (Pvalue ≥ 0,05). Hasil multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan yaitu variabel usia (OR: 10,427). Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan yaitu diperlukan adanya pendidikan kesehatan yang berkesinambungan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap positif masyarakat untuk melakukan perilaku pencegahan COVID-19 agar pandemi segera berakhir.