OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S06-21319
Judul : Pemaknaan Khalayak Terhadap Bahaya ?Pacaran? Pada Film ?Udah Putusin Aja!? Karya Felix Siauw (Analisis Resepsi Siswi SMA Islam Al-Azhar 8 Summarecon Bekasi, MAN 1 Kota Bekasi, dan Pon-Pes Attaqwa Putri Kota Bekasi
Pengarang : Fitrinia Eka Sari
Penerbit dan Distribusi : FISIP
Subjek : film, analisis resepsi, siswi SMA berbasis agama, bahaya pacaran
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S06-21319 S06-21319 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 74670
 Abstrak
Film Udah Putusin Aja! karya Felix Siauw menceritakan tentang propaganda anti pacaran. Dimana dalam film ini menceritakan kisah percintaan remaja SMA yang hamil di luar nikah dan di tinggal oleh kekasihnya, hingga akhirnya meninggal akibat pendarahan. Selain itu diceritakan pula apa saja kerugian yang terdapat dalam pacaran. Film ini seolah mengangkat cerita atas realitas sosial yang terjadi di masyarakat akibat banyaknya kasus penyimpangan pacaran. Penelitian ini menggunakan teori encoding-decoding Stuart Hall untuk mengetahui bagaimana audiens menerima encoding (pengkodean) hingga akhirnya menghasilkan decoding (penafsiran) atas konten media yang di lihat. Pada dasanya latar belakang, pengalaman, sosial, budaya yang di adaptasi oleh audiens inilah yang menimbulkan cara pandang yang beragam, sehingga audiens akan memaknai sesuai pikiran yang dikehendaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan siswi SMA Islam Al-Azhar 8 Summarecon Bekasi, MAN 1 Kota Bekasi, dan Pon-Pes Attaqwa Putri Kota Bekasi terhadap bahaya ?pacaran? pada film ?Udah Putusin Aja!? karya Felix Siauw. Adanya kesamaan latar belakang sekolah Islam namun dengan terpaan agama, lingkungan, serta pengalaman yang berbeda akan membentuk pemaknaan yang beragam. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penerimaan dominan terhadap bahaya pacaran yaitu meyakini bahwa pacaran merupakan perbuatan zina dan tercantum dalam Al-Qur?an larangannya, penerimaan negosiasi berpendapat bahwa pacaran untuk mendapat status, sedangkan opisisi berpendapat bahwa pacar sebagai support system dan masa depan. Pemaknaan dominan siswi terhadap penggambaran perempuan mudah dirayu yakni setuju karna perempuan lebih menggunakan perasaan daripada logika, penerima negosiasi tidak setuju sepenuhnya, penerima oposisi merasa risih dan tidak suka karna terkesan seperti tidak memiliki harga diri. Pemaknaan dominan siswi terhadap penggambaran perempuan hanya dijadikan sebagai pemuas berpendapat jika perempuan kurang bisa berpikir panjang, penerima negosiasi berpendapat jika ada yang jadi pemuas, ada yang tidak. Penerimaan oposisi berpendapat bahwa mereka tidak setuju karena sejauh ini mereka merasa saling menjaga dan mempunyai tujuan untuk serius kedepannya.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox