Pola makan yang tidak sehat dapat mengakibatkan terjadinya kanker kolorektal. Kurangnya asupan serat dan mengkonsumsi asupan lemak yang berlebih merupakan faktor terjadinya kanker kolorektal. Menurut data Riskesdas 2013 kelompok 25-54 tahun cenderung lebih beresiko terhadap kanker karena faktor perilaku dan pola makan yang tidak sehat. Pola konsumsi pada kanker kolorektal dapat terjadi penurunan nafsu makan, hal ini terjadi karena penderita kanker kolorektal melakukan pengobatan dengan kemoterapi. Penelitian dilakukan dengan metode Cross-sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik, asupan serat, dan asupan lemak pada pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Kanker Dharmais . Penentuan atau cara pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling, hasil penelitian bahwa terdapat sebagian besar usia subjek yang terkena kanker kolorektal ≥50 tahun (56,1%) dan jenis kelamin paling banyak yang terkena kanker kolorektal laki-laki (53,7%). Sebagian besar sebanyak 22 orang terklasifikasi pada stadium 3 (53,7%), sebagian besar sebanyak 26 (63,6%) orang memiliki riwayat penyakit radang usus. Sebagian besar sebanyak 39 orang tidak mengkonsumsi alkohol (95,1%) dan sebanyak 31 orang (75,6%) tidak merokok, rerata asupan serat sebesar 9,759gr/hari pada pasien kanker kolorektal. Asupan protein berkisar berkisar 38-80 gr/hari, sedangkan asupan lemak berkisar pada 32,1-76,9 gr/hari, asupan energi berkisar 1401-1563. Rata-rata IMT subjek kategori normal dengan IMT 21,3 kg/m².