Abstrak
Kesanggupan untuk menghabiskan makanan yang disajikan sesuai dengan kebutuhannya dan merupakan indikator penting untuk mengevaluasi efektivitas penyelenggaraan makanan dan pelayanan makanan, serta asupan makan siswa dinamakan daya terima makan. Daya terima makan rendah yang terjadi pada remaja di pesantren dipengaruhi oleh faktor internal (jenis kelamin dalam lama tinggal) dan faktor eksternal (mutu makanan). Remaja yang memiliki daya terima makan rendah rentan mengalami masalah gizi karena asupan ke dalam tubuh kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik responden dan mutu makanan dengan daya terima makan siang di Pesantren Al-Madina Pandeglang, Banten. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain studi cross sectional dan pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diambil meliputi karakteristik responden, data mutu makanan, dan data daya terima makan siang siswa. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan responden perempuan lebih banyak sebesar 60% dan responden yang lama menetapnya kategori lama 86,7%. Warna kategori cukup menarik 71,7%, besar porsi kategori cukup sesuai 66,7%, bentuk makanan kategori cukup menarik 78,3%, variasi menu kategori cukup bervariasi 71,7%, suhu kategori cukup hangat 76,7%, tekstur kategori sesuai 81,7%, aroma kategori sedap 75%, rasa kategori enak 78,3%, daya terima makan siang kategori baik 58,3%., dan rata-rata total daya terima makan siang 82,8% termasuk kategori baik. Berdasarkan analisis data menunjukkan tidak adanya hubungan antara jenis kelamin, lama menetap, besar porsi, aroma, dan rasa makanan dengan daya terima makan siang p-value >0,05. Adanya hubungan antara warna, bentuk makanan, variasi menu, suhu, dan tekstur makanan dengan daya terima makan siang didapatkan p-value (p=0,039), (p=0,027), (p=0,002), (p=0,010), dan (p=0,026).