ASI adalah makanan terbaik dan paling sempurna untuk bayi, kandungan gizinya yang tinggi dan adanya zat kebal di dalamnya membuat ASI tidak tergantikan oleh susu formula yang paling hebat dan mahal sekalipun. Selain itu, ASI juga tidak pernah basi selama masih dalam tempatnya. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur sekurang-kurangnya 2 tahun dengan tambahan makanan pendamping ASI (MP ASI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku ibu dalam pemberian ASI di Posyandu Teratai Kebayoran Lama Jakarta Selatan tahun 2016. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dilakukan di Posyandu Teratai Kebayoran Lama Jakarta Selatan pada bulan Agustus sampai Oktober 2016, pengumpulan data dilaksanakan pada 25 Oktober 2016. Populasi dan sampel penelitian ini ibu yang memiliki bayi usia 6--24 bulan dengan jumlah 40 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil univariat pada penelitian ini, kategori terbanyak adalah perilaku dalam pemberian ASI (95%), umur ibu muda (75.6%), paritas primipara (97.5%), pendidikan ibu lanjut (46.3%), pendidikan suami lanjut (63.4%), pengetahuan tinggi (57.5%), sikap setuju (92.5%), fasilitas posyandu baik (80.5%), dukungan suami baik (62.5%), dukungan petugas kesehatan kurang (90%), dukungan keluarga tidak mendukung (67.5%). Saran dari penelitian ini adalah Bagi posyandu yaitu diharapkan memberikan informasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam mendukung dan memotivasi ibu dalam proses pelaksanaan pemberian ASI. Bagi fakultas yaitu menambahkan sumber referensi mengenai kajian tentang pengetahuan ibu dengan pemberian ASI dan dapat menjadi ide penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan ASI. Bagi peneliti yaitu dapat memperoleh pengetahuan baru dan pengalaman dalam penelitian yang berkaitan dengan ASI. Bagi dukungan suami yaitu menggantikan popok bayi, menyarankan ibu untuk tetap memberikan ASI selama 2 tahun.