OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-18212
Judul : Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Penanganan Perilaku Seksual Remaja yang Berpacaran Di SMA Negeri 3 Karawang Tahun 2016
Pengarang : Tiara Kusuma Ningrum
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Penanganan Perilaku Seksual Remaja yang Berpacaran Di SMA Negeri 3 Karawang Tahun 2016
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-18212 S05-18212 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 74515
 Abstrak
Peran Guru Bimbingan dan Konseling yang ada disekolah sangat penting karena diharapkan lebih mengetahui tentang perkembangan seorang anak terutama ketika mereka mulai masuk ke masa-masa remaja untuk mengarahkan perilaku anak agar tidak menyimpang, termasuk dalam hal berpacaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peran guru bimbingan konseling dalam upaya menangani perilaku seksual remaja yang berpacaran yang ada pada siswa-siswi di SMA Negeri 3 Karawang. Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yaitu dari hasil observasi dan hasil wawancara mendalam. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Karawang. Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi informan utama dan informan pendukung. Informa utama dlam penelitian ini yaitu Guru BK di SMA Negeri 3 Karawang, dan informan pendukung dalam penelitian ini diantaranya terdiri dari kepala sekolah, penjaga sekolah, dan siswa. Jumlah keseluruhan informan sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukan, secara keseluruhan, peran guru BK sudah ada dalam penanganan perilaku seksual remaja termasuk yang berpacaran. Hasil penelitian ini dapat dibuktikan dengan melihat adanya beberapa program yang telah dibuat dan dilaksanakan oleh guru BK, seperti diantaranya melaksanakan program penyuluhan yang dilaksanakan rutin di setiap tahunnya pada saat MOS terkait perilaku seksual remaja, peraturan lalu lintas, dan Napza. Kegiatan penyuluhan ini pun melibatkan pihak-pihak yang dianggap mampu merubah pandangan remaja terutama siswa dan siswi yang ada di sekolah, seperti BNNKab, BkkbN, PMI, hingga kepolisian. Akan tetapi, dari beberapa program yang telah disusun dan dilaksanakan, hasilnya masih belum optimal karena guru BK belum mampu menimbulkan rasa percaya siswa dan siswinya untuk bisa terbuka dan leluasa membagikan pengalam berpacarannya. Oleh karena itu, akan lebih baik jika guru BK mampu menarik simpati siswasiwinya terlebih dulu, membuka kepercayaan siswa, dan bersedia memberikan kesempatan kepada siswa yang dipercaya mampu menjadi konselor sebaya sebagai perpanjangan lidah dari guru BK untuk memberikan informasi kepada siswa yang lain terkait perilaku seksual remaja.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox