OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-18191
Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Di Posyandu Anggur Kelurahan Cipayung Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan Tahun 2016
Pengarang : Herlina Sri Wahyuni
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : gizi kurang, Status gizi, balita
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-18191 S05-18191 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 74494
 Abstrak
Kekurangan gizi merupakan salah satu penyebab tingginya kematian pada bayi dan anak. Anak balita merupakan kelompok umur yang rawan masalah gizi dan yang paling sering terjadi status gizi kurang (Depkes RI, 2003). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi status gizi balita (BB/U) di Indonesia yaitu prevalensi berat-kurang adalah 19,6 persen, terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang. Bahwa prevalensi gizi kurang di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014 berdasarkan data Dinas Kesehatan Tangerang jumlah balita yang memiliki status gizi kurang sebanyak 8583 ribu balita (3,28%). Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Status Gizi pada balita. Penelitian ini menggunakan metode desain cross sectional. Sampel pada penelitian dari data pengunjung Posyandu Anggur Kelurahan Cipayung Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan. Jumlah sampel sebanyak 50 balita. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa sebagian besar balita memiliki status gizi normal (56%), memiliki pola asuh kurang baik (64%), dengan ibu balita berumur antara 20-35 tahun (74%), dengan ibu balita yang berpendidikan tinggi (68%), dengan tingkat pengetahuan ibu balita yang baik (64%), dengan pekerjaan ibu balita tidak bekerja (70%), dengan ibu balita yang memilki anak < 2 orang (88%), dari keluarga kecil (88%), memiliki pendapatan keluarga rendah (52%) dan tidak memiliki penyakit infeksi (88%). Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa adanya hubungan signifikan antara status gizi kurang dengan pola asuh serta umur ibu. Namun, tidak ada hubungan signifikan antara status gizi kurang dengan pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga dan penyakit infeksi. Saran dari peneliti adalah Perlu penelitian lebih lanjut terhadap pengawasan saat di lapangan untuk mendapatkan hasil penelitian yang murni tanpa ada kerja sama antara ibu balita dan perlu penelitian lebih lanjut terhadap status pekerjaan ayah untuk menggambarkan ada atau tidaknya pengaruh terhadap status gizi kurang pada balita.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox