Abstrak
Salah satu penyakit degeneratif yang muncul pada lansia adalah hipertensi,
Penyakit ini sering disebut sebagai the silent killer karena pada awalnya tidak
menunjukkan gejala, akibatnya memperburuk organ lain. Asupan natrium yang
berlebih dapat mempengaruhi tekanan darah, asupan kalium yang tinggi memiliki
peran untuk mengatur tekanan darah menjadi baik, ateroklorosis yang disebabkan
asupan lemak berlebih dapat mempengaruhi hipertensi, dan seseorang yang
memiliki status gizi yang lebih dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi
dibandingkan dengan status gizi normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan asupan natrium, kalium, lemak dan status gizi dengan kadar
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha
Budhi Dharma Bekasi. Penelitian ini, menggunakan jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 48 lansia,
yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara langsung dan analisis data dengan menggunakan Chi Square.
Dari 48 responden didapatkan angka asupan natrium tinggi (54,2%), asupan
kalium rendah (95,8%), asupan lemak tinggi (54,2%) dan status gizi baik (81,3%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
asupan natrium dengan kadar tekanan darah pada lansia penderita hipertensi
dengan nilai p=0,014 (p<0,05) dan tidak ada hubungan antara asupan kalium,
lemak, status gizi dengan kadar tekanan darah pada lansia penderita hipertensi
p=1,000; p=0,203; p=0,460 (p>0,05). Saran untuk Panti Sosial Tresna Werdha
Budhi Dharma hendaknya memisahkan menu atau pada saat pemberian garam
untuk lansia dengan hipertensi dan non hipertensi.