Abstrak
Kolam renang merupakan salah satu bagian dari tempat atau sarana layanan umum yang berpotensi
menularkan penyakit waterborne diseases (penyakit yang ditularkan melalui air) di antaranya adalah penyakit kulit,
penyakit iritasi mata, diare, HIV-AIDS, penyakit kelamin, ISPA dan resiko kecelakaan. Tempat ini harus dapat
menjamin para penggunanya untuk relax (santai), comfort (nyaman), secure (merasa aman), safe (terjamin
keselamatannya) dan privacy (kebebasan pribadi).
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui gambaran sistem pengelolaan sanitasi kolam renang di
kolam renang Modern Tirta Mas Tangerang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode
kualitatif. Penulis menggambarkan bagaimana pengelolaan sanitasi yang ada di kolam renang Modern Tirta Mas
Tangerang ditinjau dari sumber air, petugas, kualitas air yang dilihat dari parameter fisika (bau, kejernihan dan
benda terapung), kimia (pH dan sisa Chlor) dan mikrobiologi (Coliform total dan jumlah kuman), serta faktor
penunjang yaitu konstruksi bangunan kolam dan kondisi fasilitas sanitasi yang dimiliki.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa secara fisik air kolam renang memenuhi syarat
kesehatan sesuai dengan Permenkes RI No. 061/Menkes/Per/I/1990 yaitu tidak berbau, jernih dan bebas dari benda
terapung. Sedangkan untuk hasil pemeriksaan secara kimia, pada kolam renang dewasa saat sebelum ada
pengunjung didapatkan bahwa hasil pemeriksaan pH (7,6) dan kadar sisa Chlor (1,0) , pada kolam renang anak pH
(8,5) dan sisa Chlor (1,2), dan untuk kolam arus pH (7,2) dan sisa Chlor (0,3). Kemudian untuk hasil pemeriksaan
sesudah tidak ada pengunjung, pada kolam renang dewasa pH (7,6) dan sisa Chlor (0), pada kolam renang anak pH
(7,8) dan sisa Chlor (0), dan pada kolam arus pH (7,8) dan sisa Chlor (0). Untuk hasil pemeriksaan secara
mikrobiologi, air kolam renang dewasa, kolam anak dan arus menunjukkan hasil (0). Sedangkan pada saat sesudah
tidak ada pengunjung menunjukan hasil bahwa kolam renang dewasa Coliform total (28) dan jumlah kuman E. Coli
(0), pada kolam renang anak Coliform total (7) dan jumlah kuman E. Coli (4), dan pada kolam arus Coliform total
(7) dan jumlah kuman E. Coli (4). Jadi dapat disimpulkan bahwa kadar sisa Chlor pada air kolam renang dewasa dan
anak pada saat sebelum tidak memenuhi syarat kesehatan karena melebihi baku mutu, dan pada saat sesudah tidak
ada pengunjung tidak memenuhi syarat karena kurang dari baku mutu yang ditetapkan oleh Permenkes RI No.
061/Menkes/Per/I/1990. Sedangkan untuk kandungan Coliform total dan jumlah kuman E.Coli pada kolam renang
dewasa (sesudah), kolam anak (sesudah) dan kolam arus (sesudah) tidak memenuhi syarat kesehatan karena
melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh Permenkes RI No. 061/Menkes/Per/I/1990.
Dari hasil penelitian di atas, diperlukan pengawasan yang lebih lagi dalam hal pemeriksaan air kolam
renang karena masih didapatkan hasil yang belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Selain itu diperlukan
perbaikan pada faktor penunjang dalam hal ini kondisi bagian bangunan dari kolam renang misalnya tangga dan
pegangan kolam yang terlihat agak berkarat, dan penyediaan fasilitas bak Chlor/bak cuci kaki untuk mendesinfeksi
kaki para perenang yang dirasa sangat penting.