OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-18187
Judul : Hubungan Risiko Ergonomi Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders` Syndrome (MSDs) Pada Pekerja Back Office Di PT A.J Central Asia Raya Jakarta Tahun 2016
Pengarang : Dita Amalia Juniawati
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : risiko ergonomi, keluhan Musculoskeletal Disorders Syndrome (MSDs).
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-18187 S05-18187 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 74306
 Abstrak
Posisi kerja dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja, baik dalam keadaan berdiri maupun duduk. Salah satu pekerja dengan posisi duduk yang berisiko terkena keluhan Musculoskeletal Disorders Syndrome (MSDs) adalah pengguna komputer. Faktor yang menjadi penyebab salah satunya adalah karena pekerja back office dengan posisi duduk standby di depan komputer lebih dari 4 jam perhari. Studi pendahuluan di PT. A.J Central Asia Raya diketahui bahwa 7 dari 13 orang atau sekitar 53,85 % mengalami keluhan Musculoskeletal Disorders Syndrome (MSDs) secara subjektif. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional serta menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan pengumpulan data primer (kuesioner) dan observasi sekaligus pada suatu saat (artinya setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan penelitian dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pengamatan. Penelitian ini dilakukan di PT A.J Central Asia Raya Gedung Wisma Sejahtera Jl. S. Parman Kav. 75, Jakarta Barat. Waktu penelitian dilakukan bulan Juli hingga November 2016, sedangkan pengumpulan data dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi sebanyak 59 pekerja back office. Sebagian besar pekerja back office memiliki keluhan MSDs (86%). Sementara itu, proporsi keluhan yang paling banyak dirasakan oleh back office ialah keluhan pada punggung dan pinggang (72,5%). Distribusi pekerja back office yang terbanyak yaitu usia muda (54%), masa kerja baru (81%), jenis kelamin laki-laki (61%), kebiasaan merokok (59,3%), dan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal (80%). Hasil uji bivariat menunjukkan terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan bermakna terhadap keluhan Musculoskeletal Disorders Syndrome (MSDs) yaitu usia responden (P value 0,005) dan kebiasaan merokok responden (P value 0,000). Sedangkan, variabel yang tidak memiliki hubungan bermakna ada 3 yaitu masa kerja (P value 0,145), jenis kelamin (P value 0,492), dan Indeks Massa Tubuh (IMT) (P value 0,124). Saran dari penelitian ini adalah pada pekerja yang memiliki kebiasaan merokok, diharapkan untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan merokoknya dengan cara mengurangi perlahan demi perlahan jumlah batang rokok yang dihisap setiap harinya hingga tidak lagi merokok. Selain itu, perusahaan ada baiknya memberikan teguran pada pekerja yang merokok serta diberlakukannya larangan merokok selama jam kerja, sehingga frekuensi paparan rokok sedikit berkurang dan dapat mencegah timbulnya keluhan MSDs. Pekerja yang sudah berusia tua agar lebih berhati-hati dalam bekerja dengan mengutamakan lingkungan kerja yang ergonomis dan ada baiknya secara berkala mengganti posisi tubuh sebelum keluhan terjadi. Sementara itu, perusahaan sebaiknya memberikan keringanan pada pekerja yang sudah berusia tua agar diberikan tugas yang tidak terlalu membebani dan berat sehingga mencegah terjadinya keluhan MSDs. Selain itu diberikannya hak-hak pekerja sebagaimana mestinya terkait waktu kerja dan pembagian tugas kerja yang baik.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox