Abstrak
Prasangka adalah persepsi yang keliru terhadap seseorang atau kelompok
lain yang pada umumnya bersifat negatif. Prasangka membuat seseorang
memandang rendah dan bahkan memusuhi orang atau kelompok lain. Penelitian
ini mengkaji prasangka sosial masyarakat terhadap keturunan etnis Tionghoa di
kawasan Pecinaan, Jakarta Utara.
Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivisme dan teori penilaian
sosial (Social Judgment Theory) untuk memahami bagaimana individu menilai
pesan-pesan yang diterima dari individu lainnya dan memprediksi bagaimana
seseorang menerima atau menolak pesan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis peneitian
deskriptif. Metode yang digunakan adalah fenomenologi. pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik
analisis data dengan triangulasi sumber
Hasil penelitian menunjukan bahwa prasangka sosial antarbudaya ini timbul
karena sejarah pada masa kolonial, perbedaan etnis, agama dan budaya. Selain itu,
kedua belah pihak merasa tersakiti namun kurangnya komunikasi membuat
perasaan tersebut pada kedua belah pihak tidak tersembuhkan dan terus
berlangsung hingga saat ini.
Penelitian ini secara akademis diharapkan memberi kontribusi terhadap teori
penilaian sosial, secara metodologis diharapkan mampu memberi kontribusi
terhadap fenomenologi dalam menelaah konflik sosial antarbudaya, secara sosial
diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengambil kebijakan, agar menciptakan
peraturan yang dapat mencegah konflik, secara praktis diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat tentang penyebab
konflik sosial agar dapat menghargai perbedaan antar etnik.