Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana implementasi fungsi Humas Pemorov DKI Jakarta dan bagaimana peran Humas Pemprov DKI Jakarta dalam mengevaluasi program Jakarta Smart City dengan menggunakan metode Audit Komunikasi. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, teori-teori komunikasi seperti komunikasi organisasi, model komunikasi Tubs, teori informasi organisasi, evaluasi program humas, audit komunikasi, dan tujuh fungsi humas menurut Cutlip dan Allen. Metodologi yang digunakan adalah metode studi kasus, pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian deskriptif Hasil penelitian menunjukan bahwa Humas Pemprov DKI Jakarta bertugas hanya mensosialisasikan program Jakarta Smart City, tetapi walaupun di UPT Jakarta Smart City tidak mempunyai bidang khusus kehumasan instansi ini tetap menerapkan fungsi Humas dengan mengandalkan divisi komunikasi dan juga menerapkan cara mengevaluasi program demi memperbaiki program Jakarta Smart City ini. Simpulan dari penelitian ini yaitu Humas Pemprov DKI Jakarta dan UPT Jakarta Smart City sudah melakukan fungsi Humas nya dengan baik, karena mereka menerpkan tujuh fungsi Humas menurut Cutlip dan Allen. UPT Jakarta Smart City juga sudah melakukan evaluasi dengan sangat baik karena menerapkan tujuh elemen penting dalam evaluasi menurut Mulyatiningsih.