Abstrak
Media dalam jaringan (online) mempermudah masyarakat mendapatkan
informasi dengan cepat menggunakan gadget sehingga menjadi kontroversi ketika
timbul perspektif dari berbagai media. Peraturan Pendidikan Karakter yang
ditafsirkan berbeda oleh masyarakat dan media melihat dari sudut pandang yang
berbeda pula. Rumusan masalah penelitian ini pertama ingin bagaimana
pembingkaian detik.com dan kompas.com dalam pendidikan pedoman karakter?
Kedua, menjelaskan faktor-faktor melatarbelakangi pembingkaian pendidikan
pedoman karakter?
Penelitian ini menggunakan paradigm konstruktivisme dan memakai teori
komunikasi massa untuk menunjang proses analisisnya. Teori-teori tersebut
diantaranya teori pembingkaian dan teori konstruksi realitas sosial.
Pedoman pendidikan karakter dalam pemberitaan detik.com dan kompas.com
ini dikupas dengan analisis framing model Gamson dan Modigliani. Framing akan
melihat bagaimana detik.com dan kompas.com melihat sudut pandang, bukan hanya
itu framing melihat berita yang sama tetapi ada pemaknaan yang berbeda.
Ditemukan dari analisis ini bahwa detik.com lebih memberikan pelajaran
terhadap khalayak dengan narasumber yang kebanyakan dari pemerintah lalu bahasa
yang digunakan bukan full day school. Berbeda dengan kompas.com yang jelas
memakai bahasa full day school lalu narasumbernya pun lebih pada yang menolak
kebijakan pemerintah tersebut. Dari framing yang dibentuk pun tampak bahwa
kompas.com menolak full day schoo, sedangkan detik.com menjelaskan pendidikan
pedoman karakter itu.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi pembingkaian berita dilihat dari
pengaruh individu pekerja media, pengaruh organisasi, pengaruh luar organisasi,
pengaruh rutinitas, dan pengaruh ideologi media.