Abstrak
Hubungan antarpribadi yang sehat ditandai dengan keseimbangan
pengungkapan diri sebagai suatu bentuk komunikasi di mana informasi tentang
diri yang biasanya disimpan atau disembunyikan dikomunikasikan kepada orang
lain. Dalam kehidupan sosial, setiap individu memiliki sesuatu yang
disembunyikan dan tidak diberitahukan kepada orang lain, terutama pada
kelompok masyarakat yang minoritas. Contoh masyarakat minoritas adalah para
orang-orang dengan orientasi seksual berbeda, salah satunya pria gay. Rumusan
masalahnya adalah bagaimana pengungkapan diri gay dalam konteks komunikasi
antarpribadi?
Teori yang digunakan adalah Teori Pengungkapan Diri atau Self
Disclosure. Peneliti menggunakan teori ini untuk melihat pengungkapan diri yang
dilakukan gay melalu coming out.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
deksriptif menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan
wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gay yang melakukan coming out
terlebih dahulu melihat urgensi dari coming out setelah itu memilih orang yang
akan diberitahu tentang orientasi seksual mereka. Para gay juga memprediksi
respon apa yang akan mereka terima dan resiko apa yang akan didapat ketika
mereka memilih coming out. Mereka juga membuat antisipasi kemungkinan
resiko yang ada. Kontribusi yang dihasilkan antara lain kontribusi akademis,
metodologis, dan sosial.