Abstrak
Dewasa ini, ketika perkembangan pasar fashion di Tanah Air mulai didominasi oleh
produk-produk retail shop, busana siap pakai berlabel internasional seperti Zara, Mango, dan
lain-lain, ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia kurang berempati pada produkproduk
lokal yang sebenarnya kualitas dan tampilannya tidak kalah dengan produk-produk
internasional. Dengan kata lain, produk internasional memberikan kondisi keberlimpahan
yang membebaskan masyarakat untuk berekspresi, namun hal itu pun mempengaruhi
lemahnya cakrawala mereka akan kekayaan lokal. Media massa sering mengangkat kekayaan
lokal, khususnya busana etnik, sehingga membuat kaum perempuan mengetahui
perkembangan fashion di tanah air, sehingga mereka lebih mencintai dan bersedia
menggunakan produk dalam negeri.
Melihat permasalahan di atas, maka peneliti ingin menggunakan metode analisis
semiotika, yaitu analisis semiotika Roland Bhartes. yang perhatiannya terletak pada sistem
tanda denotasi, konotasi dan mitos. Dimana semiotika dalam foto melihat bagaimana gambar
dimaknai melalui tahap leksia dan lima kode pembacaan. Penelitian ini menggunakan
paradigma kritis dan jenis penelitian deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa busana etnik dalam rubrik Busana tabloid
Nova edisi Desember 2013 merupakan pakaian yang dapat digunakan untuk aktifitas-aktifitas
tertentu seperti bekerja, menghabiskan waktu di rumah, acara keagamaan, dan acara pesta
dengan menyesuaikan jenis model, motif, warna serta penggunaaan aksesoris untuk
menunjang penampilan. Pada pemaknaan konotasi, fashion busana etnik ini menjelaskan
bahwa busana etnik dapat dilihat sebagai produk dari industri budaya bagi masyarakat yang
menegaskan batas-batas sosial yang memiliki biaya sangat tinggi. Ideologi Kapitalisme
merupakan pikiran pokok pada rubrik Busana Tabloid Nova untuk menaikkan minat pembaca
dan segmentasi ?kelas? pembaca naik.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan
mahasiswa akan kekayaan lokal di Indonesia sehingga dapat menjadi referensi dalam
penelitian selanjutnya untuk menggali lebih dalam persoalan-persoalan kekayaan lokal di Indonesia.